Plt. Ketum PSI Sebut Anies Baswedan Pembohong, PRIMA: Giring Munafik

  • Bagikan

JAKARTA – Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) mengecam pernyataan Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong.

Melalui Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PRIMA Alif Kamal, partai yang mendeklarasikan perlawanan terhadap oligarki ini menyebut bahwa mantan vokalis grup band Nidji itu terlalu munafik.

Pasalnya, Giring dianggap hanya berani melemparkan tudingan dengan klaim sikap kritisnya kepada Gubernur DKI Jakarta, dan mengabaikan kebijakan maupun kesalahan pemerintah pusat, dimana PSI juga tergabung di dalam koalisi pemerintah.

“Harusnya kritik serupa juga diarahkan kepada pemerintahan Jokowi, ini kan tidak,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (22/09/2021).

Menurut Alif, sebagai pimpinan partai seharusnya Giring bisa melihat persoalan lebih adil dan komprehensif.

“Kritik Giring harus juga ditujukan kepada pemerintah pusat yang juga memiliki sederet catatan kebohongan dalam janji politiknya, seperti tudingan Giring kepada Anies,” sambungnya.

Alif mengibaratkan, kritikan Giring tersebut ibarat memukul air terpercik di muka sendiri. PSI sebagai partai yang tergabung dalam koalisi dan mendapat jatah di kabinet mestinya merasa malu.

“Sebelum PSI terbentuk, Jokowi sudah banyak mengingkari janji politiknya, tetapi PSI tidak pernah mengkritisi seperti yang mereka lakukan pada Anies Baswedan,” tandasnya.

Alif membeberkan sejumlah janji politik yang tidak dilaksanakan oleh Jokowi sejak memimpin tahun 2014 silam. Diantaranya, janji untuk tidak akan berutang lagi, dan akan menggunakan APBN secara efisien dan tepat sasaran.

“Faktanya utang saat ini sebesar 415,1 miliar dollar AS atau setara Rp 5.971 triliun. Jokowi mendapat gelar kehormatan Raja Utang,” tegas Alif.

Selain itu, terkait janji penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu yang diucapkan Jokowi sejak kampanye Pilpres 2014.

“Bahkan saat ini pemerintahan sudah di penuhi dengan orang-orang yang melakukan pelanggaran HAM masa lalu,” imbuhnya.

Tambahan lainnya, kata Alif perihal janji penuntasan kasus Novel Baswedan, penguatan KPK dan pemberantasan korupsi, tidak akan membagi-bagi kekuasaan, serta akan merebut kembali Indosat dari tangan asing.

“Kenyataannya sekarang, semua janji-janji itu hanya bohong belaka, Giring berani tidak untuk menyebut Jokowi pembohong?,” tutupnya.

  • Bagikan