Penghafal Al-Quran Sangat Berperan Untuk Memelihara Kemurnian Kitab Suci Al-Qur’an

  • Bagikan
Aswan Nasution, Pengurus Wilayah Al Washliyah Prov. Jawa Barat, Masa Kerja 1986-1889. Pengurus Wilayah Al Washliyah Prov. Nusa Tenggara Barat, Priode, 2019-2024

“Hidup di bawah naungan Al-Qur’an adalah nikmat yang tidak dapat diketahui kecuali orang-orang yang merasakannya.” ( Sayyid Qutb, penulis tafsir “Fi Zilalil Qur’an).


SAYYID QUTB penulis tafsir “Fi Zilalil Qur’an” mengatakan dalam mukadimahnya “Hidup di bawah naungan Al-Qur’an adalah nikmat yang tidak dapat diketahui kecuali oleh orang-orang yang merasakannya.”

Sering membaca, menghafal, menjaga tetap lestarinya Al-Qur’an adalah pekerjaan yang mulia dan terpuji.

Nabi sangat menganjurkan untuk menghafal Al-Qur’an. Orang yang membaca Al-Qur’an mempunyai keutamaan-keutamaan.

Para penghafal Al-Qur’an sangat berperan dalam sejarah pengumpulan Al-Qur’an pada masa Usman bin Affan. Peranan mereka sangat besar sekali dalam menjaga kemurnian Al-Qur’an Karim.

Banyak para sahabat Nabi yang hafal Al-Qur’an seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Muaz bin Jabal, Zaid bin Sabit, dan masih banyak lagi sahabat Rasul yang hafal Al-Qur’an.

Jika kita lihat persiapan untuk mempermudah menghafal Al-Qur’an maka tentunya orang yang hafal Al-Qur’an akan mempunyai ingatan yang tajam, kebersihan jiwa dan kecerdasan yang di atas rata-rata.

Walaupun seiring pesatnya kemajuan dengan perkembangan zaman teknologi karena adanya Al-Qur’an digital dan kitab Al-Qur’an yang terus dicetak, akan tetapi menghafal Al-Qur’an tetap dianjurkan.

Bahkan perlu digalakkan lagi untuk mencegah orang yang beritikad tidak baik dan ingin berusaha merusak keaslian Al-Qur’an dengan berbagai cara.

Al-Qur’an akan tetap terjaga keasliannya seperti firman Allah dalam Surat al-Hijr: 9 yang artinya: ” Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya.”

Kalau begitu, melalui siapa lagi kalau bukan melalui orang-orang yang menghafal Al-Qur’anlah akan menjaga dan memeliharanya.

Kita tentu sudah sering membaca Al-Qur’an. Ada yang tiap hari membacanya, ada yang setiap habis sholat subuh dan magrib, ataupun lebih sering dari itu semua.

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang mulia, terpuji dan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Membaca Al-Qur’an dari awal sampai akhir secara tertib kemudian mengulanginya lagi adalah amalan yang mulia dan terpuji.

Rumah yang tidak pernah dibaca Al-Qur’an di dalamnya bagai sebuah kuburan dan tidak ada berkah di dalamnya.

Banyak sekali manfaat dan keutamaan membaca Al-Qur’an. Seperti yang diuraikan oleh H. Chuailid Dja’far dalam buku yang berjudul “Beberapa Aspek Ilmiah tentang Al-Qur’an”, antara lain Rasulullah bersabda:

•Barang siapa yang ingin bercakap-cakap dengan Allah hendaklah membaca Al-Qur’an.

•Sebaik-baik kalian adalah orang yang mau belajar Al-Qur’an dan mau mengajarkannya.

•Orang yang membaca Al-Qur’an, lagi pula ia mahir, kelak dalam surga berama-sama dengan rasul-rasul mulia lagi baik.

•Dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan tertegun-tegun dan tampak agak berat lidahnya (belum lancar) akan mendapatkan dua pahala.

Jadi, kita jangan khawatir apalagi malu jika belum bisa atau belum lancar membaca Al-Qur’an.

Berusahalah terus dan bacalah Al-Qur’an secara rutin dan kontiniu karena kita akan mendapatkan dua pahala.

“Ya Allah, sinari hati kami sebab membaca Al-Qur’an, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al-Qur’an, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al-Qur’an, selamatkan kami dari api neraka karena keagungan Al-Qur’an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafaat Al-Qur’an”.

Aamin ya rabbal a’lamin. Wallu a’lam bish shawab.


Penulis Alumni 79′ Al Qismus ‘Aly Al Washliyah, Isma’iliyah, Medan, Sumatera Utara.

  • Bagikan