Pemimpin Yang Membimbing

  • Bagikan
ASWAN NASUTION - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Al Jam'yatul Washliyah Provinsi Nusa Tenggara Barat

SEORANG pemimpin yang berhasil bukanlah karena kekuasaannya, tetapi karena kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang lain.

Seorang pemimpin bisa dikatakan gagal apabila tidak berhasil memiliki kader-kader penerus sebagai pemimpin yang dicintai, berintegritas dan loyalitas.

Seorang pemimpin memiliki kewajiban untuk mengembangkan orang lain, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, memiliki komitmen dan konsistensi dan harus memiliki kejernihan hati.

Seorang pemimpin harus menyadari bahwa setiap kata dan kangkahnya akan memberikan pengaruh yang kuat kepada orang lain.

Oleh karena itu, dia harus sudah mampu mendengar suara hati yang berasal dari dalam dirinya, juga mampu mendengarkan harapan dan tangisan dari suara hati orang lain.

Seorang pemimpin harus sudah memiliki prinsip yang kuat dan benar yaitu hanya berpegang kepada pedoman dan petunjuk Allah SWT.

Kita sangat khawatir apabila seorang pemimpin mempergunakan untuk mempengaruhi orang lain tetapi dia memiliki cara berpikir yang salah, akibatnya akan menimbulkan kerusakan yang luar biasa di tengah masyarakat.

Sudah banyak terbukti bahwa seorang pemimpin bisa menyesatkan jutaan orang dengan pengaruh dan cara berpikir yang salah.

Apalagi di tengah masyarakat yang masih labil dan tidak memiliki prinsip yang benar.

Seorang pemimpin yang akan membimbing orang lain, mengarahkan orang lain, dan akan memberikan kekuatan kepada orang lain, akan memikul tanggung jawah yang paling besar di mana ia harus menanggung resiko dari pemikiran dan tindakan orang lain akibat pengaruhnya yang sangat kuat.

Rasulullah SAW sering memberikan nasehat, petunjuk, serta contoh kepada para sahabat untuk membimbing mereka guna mencapai kebahagiaan.

Beliau telah menyampaikan nasehat-nasehat yang berharga kepada tokoh-tokoh sahabat yang terkemuka yang terdekat dengan beliau, seperti halnya Ali bin AbibThalib r.a dan Abu Hurairah r.a. Ali bin Abi Thalib adalah kader yang pertama kali mendapat gemblenganya sejak kecil.

Dan akhirnya Ali bin Abi Thalib r.a. berhasil menjadi seorang pemimpin besar, di dalam sejarah perkembangan Islam.

Ali bin Abi Thalib menjadi salah seorang “Khulafaur Rasyidin” yang sangat disegani dan dihormati, serta memiliki pengaruh yang sangat kuat.

Sedangkan Abu Hurairah r.a. amat menonjol sebagai ahli hadits Rasulullah SAW sebanyak tidak kurang dari 5.364 buah hadits.

Hampir semua nasehat, contoh-cintoh perilaku Nabi Muhammad SAW diabadikan di dalam kitab haditsnya.

Hingga saat ini pemikiran itu tetap abadi dan terdelegasikan, hingga kita semua tetap bisa memperoleh bimbingannya. Inilah contoh bimbingan dan metode pendelegasian yang sempurna dari Nabi Muhammad SAW sehingga pengaruhnya masih tetap kuat hingga kini.

Oleh karena itu dengan cepat Rasul Allah ini menjadi ‘subyek dunia’ yang mampu mengubah moralitas dunia yang telah kehilangan jati dirinya pada saat itu, dengan ‘Akhlakul Karimah‘ sebagai pancaran sifat Ilahiyah.

Nashrum minallahi wa fathun qariib wa basysyiril mukminin

Wallahu a’lam bish showab.

  • Bagikan