Peduli Kesejahteraan Hewan, Tiga Bisnis Kuliner Terkemuka di Yogyakarta Gunakan Telur Bebas Kandang Baterai

  • Bagikan

JOGYAKARTA – Bulan ini kebijakan resmi untuk 100% hanya menggunakan telur dari peternakan bebas kandang baterai  (baik telur utuh, telur cair, maupun segala produk mengandung telur) diumumkan oleh ViaVia Artisan Bakery, restoran Yabbiekayu dan Bumi Langit. Komitmen ini dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan hewan, terutama ayam petelur, dan mendukung kampanye Indonesia Bebas Kandang Baterai yang dijalankan oleh Animal Friends Jogja.

Sektor bisnis yang berkomitmen untuk beralih ke telur bebas kandang baterai menjadi contoh baik dan nyata bahwa mereka bisa berperan aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan hewan,” kata Elly Mangunsong, Corporate Outreach Manager Animal Friends Jogja.
“Saat ini isu kesejahteraan hewan juga telah menjadi perhatian konsumen peduli di Indonesia, mengiringi perhatian mereka pada isu lingkungan dan perubahan iklim.”, tambahnya.

Sebelumnya, komitmen serupa telah dibuat oleh bisnis-bisnis kuliner ternama lainnya di Yogyakarta. Pionirnya adalah Chocolate Monggo di bulan Juli 2020 diikuti oleh Mediterranea Restaurant dan Kebun Roti Artisan Bakery di bulan Februari dan April 2021.

“Peran entitas bisnis sangat penting untuk mewujudkan industri dan masa depan yang lebih baik bagi semua. Kami mengajak dan siap membantu perusahaan-perusahaan Indonesia lainnya untuk mengambil langkah yang sama.”, ujar Elly.

Mengapa Telur Bebas Kandang Baterai?
Sistem kerangkeng, atau dikenal dengan kandang baterai, adalah neraka kehidupan bagi ayam di peternakan. Dua sampai tiga ayam hidup berjejal dalam ruang sempit, masing-masing memiliki ruang gerak yang lebih kecil daripada kertas ukuran A4. Di dalam kerangkeng inilah ayam menghabiskan hidupnya, menjadi mesin produksi telur. Hingga memasuki usia 2 tahun, ayam diafkir lalu dikirim ke pejagalan karena dinilai tidak lagi menguntungkan.

Hidup dalam kerangkeng sempit membuat ayam tak dapat memenuhi naluri alaminya. Tidak ada sarang untuk bertelur, pasir untuk mandi dan mengais sumber makanan lain, serta kayu untuk bertengger. Ayam dalam kerangkeng bahkan tidak dapat merentangkan sayapnya. Sering terjadi bagian tubuh ayam tersangkut di jeruji kandang yang mengakibatkan tulangnya retak atau patah, kelainan bentuk anggota tubuh, dan kerontokan bulu yang parah.

Semakin banyak bisnis kuliner yang menolak menggunakan telur dari ayam-ayam yang dikurung di peternakan sistem kandang baterai akan secara signifikan meningkatkan kesejahteraan ayam karena semakin banyak pula ayam yang tidak harus menjalani kehidupan penuh penderitaan di dalam kungkungan kerangkeng baterai. Meskipun masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat perubahan jangka panjang pada kualitas hidup para ayam, ini adalah langkah pertama yang penting bagi ayam petelur.

Studi menyebutkan bahwa sistem pengurungan kerangkeng menyebabkan ayam menderita stres dan frustrasi sepanjang hidupnya dan memiliki masalah kesehatan yang parah seperti pelemahan tulang dan osteoporosis. Terkait keamanan kebersihan pangan, studi komprehensif pernah dilakukan European Food Safety Authority mengenai perbandingan kontaminasi salmonella dalam sistem kerangkeng dan bebas kerangkeng. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa kontaminasi salmonella pada sistem kerangkeng lebih tinggi jika dibandingkan dengan bebas kerangkeng.

“Selain karena mengabaikan kesejahteraan hewan, kami percaya bahwa penggunaan telur dari ayam-ayam yang dikurung di kandang baterai tidak baik untuk kesehatan dan juga lingkungan kita.”, kata Iskandar Waworuntu, pemilik sekaligus pengelola Bumi Langit yang warungnya pernah menjadi sorotan karena disambangi Presiden Obama saat berkunjung ke Yogyakarta, mengutip komitmen bebas kandang baterai Warung Bumi Langit.

Nino, manajer ViaVia Artisan Bakery—yang merupakan bagian dari jaringan 18 bisnis hospitality internasional yang tersebar di empat benua—menyatakan: “Kami selalu melihat, menyadari dan memperhatikan bahwa setiap produk ViaVia Artisan Bakery harus memiliki integritas tersendiri. Kami bekerjasama dengan pemasok telur bebas kandang baterai dan memastikan bahwa langkah ini adalah salah satu hal untuk menjaga lingkungan serta meningkatkan penghasilan industri lokal rumahan yang bertanggung jawab.”

“Bersama dengan semua ayam-ayam kami, kami bangga mendukung Animal Friends Jogja dalam perjuangan mereka untuk Indonesia Bebas Kandang Baterai. Yabbiekayu berkomitmen untuk hanya menggunakan telur dari ayam yang tidak dikurung di dalam kandang baterai. Ini adalah kebijakan untuk kebun kami sendiri dan untuk telur apa pun yang mungkin kami beli dari pemasok lain di masa mendatang juga.”, tutur Bakti Widiarti, pemilik dan pengelola Yabbiekayu Eco Bungalows & Wholefood Restaurant yang pernah mendapat penghargaan Travelers’ Choice dari Tripadvisor di tahun 2020.

Komitmen tiga bisnis kuliner ternama di Yogyakarta ini menunjukkan bahwa kepedulian pada hewan yang hidup di peternakan merupakan nilai yang integral dengan kepedulian pada lingkungan. Komitmen ini juga menunjukan bahwa bisnis-bisnis tersebut  berada di barisan terdepan di Indonesia dalam upaya mewujudkan kesejahteraan pada hewan yang diternak untuk sumber pangan dan menjadi bagian dari tren global yang mengubah cara pandang industri tentang produksi telur.

Tren global ini diprakarsai oleh oleh raksasa pangan seperti Unilever, Nestlé, Sodexo, Compass Group, dan Marriott International yang telah berkomitmen untuk mengalihkan sumber telurnya ke sistem tanpa kerangkeng pada operasi mereka di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, kebijakan untuk meninggalkan sistem kandang baterai bagi ayam petelur di Indonesia juga diumumkan oleh beberapa jaringan raksasa makanan cepat saji seperti Burger King, Autogrill Indonesia (HMS host), dan Pizza Marzano (Pizza Express) setelah berdialog dengan Act For Farmed Animals (AFFA), koalisi LSM perlindungan hewan Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal.

Dan di awal bulan September 2021 ini juga, Yum! Brands—bisnis raksasa pemilik tiga merek perusahaan makanan cepat saji ternama di dunia yaitu Pizza Hut, KFC, dan Taco Bell—menyatakan komitmen untuk mengakhiri penggunaan telur dari ayam-ayam yang dikurung di peternakan dengan sistem kandang baterai yang kejam pada rantai pasokan globalnya di 150 negara dan wilayah di seluruh dunia setelah kampanye global diluncurkan terhadap Yum! Brands di bulan Mei 2021 lalu oleh Open Wing Alliance, koalisi organisasi-organisasi perlindungan hewan di seluruh dunia termasuk Animal Friends Jogja.

Tentang Animal Friends Jogja
Animal Friends Jogja (AFJ) adalah organisasi nirlaba yang dibentuk di tahun 2010 dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak serta perlindungan hewan di Indonesia. AFJ merupakan Member League dari OIPA / Organizzazione Internazionale per la Protezione degli Animali (An International Organization for Animal Protection Associated with the United Nations Department of Public Information), anggota koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Act for Farmed Animals dan Open Wing Alliance (OWA). Tahun 2016 AFJ mulai mengampanyekan isu kesejahteraan hewan yang diternakkan, dan menjadi LSM pertama yang menyuarakan isu ini di Indonesia.

Tentang Open Wing Alliance
Open Wing Alliance adalah koalisi global organisasi perlindungan hewan yang berfokus pada menciptakan front persatuan dalam kampanye untuk mengakhiri penyalahgunaan ayam di seluruh dunia. Aliansi ini didirikan pada tahun 2016 oleh The Humane League dan telah tumbuh menjadi kekuatan global dengan lebih dari 80 organisasi anggota yang mengubah cara perusahaan terbesar di dunia memperlakukan hewan dan menetapkan standar baru untuk kebijakan kesejahteraan hewan secara lokal — di setiap pasar utama — dan secara global.

Penulis: Afj CampaigEditor: Redaksi
  • Bagikan