OBOR PERADABAN DUNIA

  • Bagikan

SEJARAH mencatat, berabad-abad lalu peradaban Islam pernah menjadi obor peradaban dunia.

Bagi umat Islam sekarang, hal ini adalah menjadi tugas kita bersama untuk menghidupkannya kembali.

Ini tentu merupakan tantangan yang berat. Namun dengan tekad, semangat dan kerja keras.
Insya Allah semua akan dapat menjadi kenyataan.

Sudah menjadi Sunnatullah, bahwa suatu masyarakat tidak akan dapat bangkit dari keterbelakangan, kemiskinan dan kemunduran melainkan dengan usaha dan kerja keras untuk dapat merobah keadaan hidupnya sendiri kepada keadaan yang lebih baik.

Kemauan dan usaha merobah diri dari diam menjadi bergerak, dari pasif menjadi aktif dan kreatif, dari sikap konsumtif menjadi hidup produktif, merupakan sunnatullah bagi mereka yang hidup.

Karena tanda suatu kehidupan adalah adanya usaha dan perjuangan menuju pada perubahan lebih baik, dan setiap perubahan adalah hasil dari suatu aktifitas kreatifitas yang berkualitas.

Sunnatullah ini berlaku untuk seluruh manusia dan seluruh pada mahkluk hidup.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali jika mereka berusaha untuk berobah keadaan diri mereka sendiri”. (Qs. Ar-Ra’ad : 12).

Dengan demikian setiap muslim harus dapat berperan aktif menguasai seluruh aktifitas kehidupan yang dinyatakan dalam kerja nyata (amal shaleh) dengan tujuan menggapai ridha Allah SWT.

Inilah yang dimaksudkan dengan ibadah kepada Allah SW. Maka manusia yang telah beriman kepada Allah akan beda dengan manusia yang tidak beriman kepada-Nya, baik dalam pola pikir, sikap hidup, tujuan hidup, dan tingkah laku sehari-hari.

Oleh karena itu seorang muslim adalah pemain kehidupan, bukan hanya menjadi penonton, pribadi yang selalu menjadi subjek bukan sekedar objek dan permainan kehidupan.

Pribadi yang selalu menegakkan nilai-nilai kebenaran, dan bertanggung jawab atas kesejahteraan ummat manusia.

Pribadi yang selalu bersikap mengajak kepada kebaikan dan menjadi contoh teladan bagi yang lain, inilah kewajiban dakwah bagi pribadi setiap muslim.

Seorang muslim harus dapat menjadi sosok pribadi terhormat dalam setiap profesi dan lapangan kehidupan, bukan pribadi yang lemah, takut dan minder.

“Dan janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati, karena kamu adalah orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu termasuk orang yang beriman”. (Qs. Ali Imran : 139).

Jiwa pelopor dan kepemimpinan haruslah dimiliki oleh generasi muslim mendatang dan era globalisasi, dunia yang penuh dengan persaingan, pribadi yang harus selalu menjadi perintis, penggerak dan pelopor kemajuan bukan generasi yang hanyut oleh kemajuan zaman.

Sehingga seorang muslim adalah pribadi yang tangguh dan kuat menghadapi setiap tantangan dan selalu peka terhadap peluang dan kesempatan untuk memimpin masyarakat di sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.

“Setiap kamu adalah pemimpin” demikian sabda Rasulullah SAW, dan inilah yang beliau contohkan kepada ummatnya, sehingga beliau adalah pemimpin dalam shalat dan perang, masyarakat dan negara, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, dan sosial politik, malahan beliau menjadi Imam Shalat jamaah di masjidil Aqsha yang diikuti oleh seluruh para Rasul dan Anbiya.

Berarti setiap muslim harus dapat mencontoh beliau menjadi pemimpin dalam setiap aktivitas kehidupan dalam setiap kondisi dan situasi.

Bermental pemimpin, berarti ummat Islam harus dapat muncul di depan dalam segala lapangan kehidupan, sebagaimana Rasulullah SAW adalah seorang pemimpin yang terbaik.

Beliau juga adalah seorang pedagang yang ulung, negarawan yang handal, teknokrat yang disegani, pendidik yang berhasil, ekonom yang terpercaya, olahragawan yang tak terkalahkan, ayah yang teladan, suami yang terbaik, manager yang profesional, hakim yang bijak, dan lain sebagainya.

Sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW, Ummat Islam juga harus dapat mengikuti beliau dalam seluruh segi kehidupan tersebut, sehingga ummat Islam merupakan pribadi yang disegani lawan dihormati kawan.

Setiap muslim harus dapat menjadi Imam, pemimpin pelopor, sehingga masyarakat muslim menjadi Masyarakat Teladan “Khairu Ummah”

“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan diantara manusia untuk menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah setiap kemunkaran dan beriman kepada Allah”.(QS. Ali Imran : 104).

Insya Allah masyarakat muslim Indonesia menjadi pembawa obor peradaban dunia. Fastabiqul Kahairaaat….!!!

Nashrum minallahi wa fathun qariib wabasysyiril mukminin.

Wallahu a’lam bish shawab.

Penulis, Alumni 79′ Pelajar Al Qismul’aly Al Washliyah, Isma’iliyah, Medan.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah Prov. Nusa Tenggara Barat.

  • Bagikan