Merindukan Kebersamaan Pada Para Ulama Al-Washliyah

  • Bagikan

Oleh : ASWAN NASUTION

SEKARANG tiba masanya, mengenang masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Masa lalu penuh dengan kenangan, masa kini penuh dengan kenyataan dan masa yang akan datang penuh dengan tantangan, hambatan, rintangan, harapan, cita-cita, peluang dan kesempatan.

Orang yang baik adalah orang yang pandai mengambil pelajaran dari masa lalu untuk menentukan sikap hari ini dan merencanakan masa depan, sehingga hari ini bisa lebih baik dari hari kemarin dan besok lebih di atas tingkat prestasi yang dicapai pada hari ini”. (Ulama Al Washliyah).

Jika mengenang masa lalu ketika bersama para Ulama Al Washliyah di Dewan Fatwa Pesihat dan Pertimbangan Al Jam’iyatul Washliyah yang berkantor, sekretariat di Jln. S.M. Raja No.20.A Medan (sekarang No.144).

Bermula awal sejak dari masa bakti Alm. H. Bahrum Jamil, SH sebagai Ketua Dewan Fatwa, Penasihat dan Pertimbangan Al Jami’yatul Washliyah dan dilanjutkan masa bakti Ketua Dewan Fatwa, Penasihat dan Pertimbangan Al Jam’iyatul Washliyah oleh Alm. Ustadz H. Jalauddin A. Muthalib, MA.

Terhitung mulai tahun 1987 sampai dengan Tahun 1995 atau hampir kurang lebih 10 tahun dapat bersama di sekretariat Dewan Fatwa, Penasihat dan Pertimbangan Al Jam’yatul Washliyah yang terdiri para Ulama-Ulama Al Washliyah yang Kharismatik.

Guna berkhitmat, mengabdi dan mendampingi di sekretariat demi untuk kelancaran kegiatan dan program kerja dari Dewan Fatwa Al Jam’iyatul sehari-hari, karena mengingat bahwa kondisi para Ulama -Ulama tersebut telah berusia lanjut atau sudah para sesepuh semuanya.

Adapun para Ulama-Ulama Al Washliyah pada ketika itu yang setiap saat ketika itu yang ikut serta didampingi adalah antaranya adalah ;

H. Bahrum Jamil, SH. (Medan) Syehk. H.Bahrum Saleh Nasution.(Medan) Syehk. H. Bahrum Ahmad Nasution, (Medan) Syehk.H. Mahmud Syihabuddin, (Medan) Syehk.H. Arifin Isa, (Medan) Prof. Drs. H. Nukman Sulaiman, (Medan) Drs. H.A. Jalil Muhammad,(Medan) H. Bahari Emde, (Medan) H.M. Yunus Karim,(Medan), H. Abdullah Lubis, (Medan) H. Mahals, (Medan) Drs. Adnan Idris, SH.,(Medan) Drs.H. Harun Amin, (Medan) H. Usman Serawy, Lc. (Medan) H.T. Amir Husin Sardani LML (Medan) H. Akmal Lubis, MA.(Medan) H.O.K. Abddul Aziz (Jakarta) Prof.H.Osman Raliby (Jakarta) H.Amir Hamzah Nasution (Jakarta) Drs. H. Maliddin Ma’arif (Jakarta) K.H. Kholid Damad (Jakarta) K.H.Toto Abdul Fatah (Bandung) Drs. H. Kaoisyah (Banda Aceh) Drs. Yusran Salman LML (Kalimantan Selatan).

Inilah para Ulama-Ulama Al Washliyah yang ada dalam jajaran Dewan Fatwa Pesinahat dan Pertimbangan Al Washliyah ketika itu, mereka telah pergi untuk selamanya, mengahdap Allah ‘Azza Wajalla hanya mereka bisa mewariskan ilmunya kepada kader-kader Washliyin dan Washliyat dan para generasi penerusnya.

Alhamdulilah sangat bersyukur kehadirat Allah SWT, sejak Tahun 1986-1995 dapat duduk bersama mendampingi para Ulama-Ulama Al Jam’yatul Washliyah ketika itu, banyak ilmu pengetahuan, penuh dengan pengalaman, mendapatkan nasihat dan bimbingan, petuah dan mutiara hikmah yang dapat dinikmati dari para Ulama-Ulama Al Washilyah itu.

Ulama dan Al Jam’iyatul Washliyah tidak dapat terpisahkan seperti “lepat dengan daun” karena dengan dasarnya bahwa Al Jam’iyatul Washliyah adalah hasil buah manis ditanam dan dari tangan dingin para pejuang dan Ulama-Ulama Al Washliyah di masa lalu.

Dengan demikian sudah barang tentu para Washliyin dan Washliyat sangat mencintai Ulama-Ulama khususnya Ulama Al Jam’iyatul Washliyah baik mereka yang telah tiada maup yang masih ada.

Karena salah satu ciri-ciri khas dan karakter warga Al Washliyah atau Washliyin dan Washliyat adalah senang, mencintai, dan hormat serta menghargai ulama dan gurunya.

Mengapa guru atau Ulama harus dihargai karena mereka telah mengajarkan ilmu kepada kita.

Jika tanpa jasa mereka kita tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini, kuhususnya bagi pemegang amanat dipuncak pimpinan Organisasi Al Jam’iyatul Washliyah disegala tingkatannya.

Dari Zaman Berzaman merindukan kebersamaan pada para Ulama-Ulama yang mumpuni yang akan memberikan arahan, petuah-petuah, nasihat serta bimbingan dalam mengayuh bahtera Al Jam’iyatul Washliyah, hingga sampai ke pulau cita-cita.

Pada akhir-akhir ini Ulama-Ulama Al Jami’yatul Washliyah terbilang jari, bahkan semakin krisis dan langka hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bersama dalam mengkaderan Ulama-Ulama Al Washliyah sebagai benteng dan perisai Al Jam’iyatul Washliyah di masa depan.

Mari kita jiwai bersama semangat perjuangan, dan keikhlasan para Ulama-Ulama Al Washliyah masa lalu, sebagai inspirasi dalam rangka membangun Al Jam’iyatul Washliyah dari Zaman BerZaman.

Hidup, Maju dan Jayalah Washliyah Zaman Berzaman.

Nashrum minallahi wa fathun qariib wabasysyiril mukminin

Wallahu a’lam bish shawab.

  • Bagikan