Joe Biden Mengakhiri Memberi Dukungan Kepada Arab Saudi Dalam Perang Yaman

  • Bagikan
Joe Biden Presiden Amerika Serikat

INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengakhiri dukungannya untuk peperangan yang dijalankan Arab Saudi di Yaman. Serta menunjuk pemerintah barunya merencanakan peran AS yang lebih aktif dalam upaya untuk mengakhiri perang saudara di negara Yaman tersebut.

“Perang ini harus diakhiri, untuk menegaskan komitmen kami untuk mengakhiri semua dukungan Amerika Serikat untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman. Termasuk penjulan senjata yang relevan,” ungkap Biden dalam pidatonya di Depertemen Luar Negari sebagaimana dirilis Aljajera, Jumat (5/2/21) lalu.

“Kami akan terus mendukung atau membantu Arab Saudi untuk mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya termasuk rakyatnya,” ujar Biden.

Berakhirnya dukungan AS untuk serangan itu tidak akan mempengaruhi operasi AS terhadap kelompok Al-Qaeda yang berbasis di Yaman di semananjung Arab, atau AQAP, sebagaimana dijelaskan Penasehat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.

Sullivan juga menambahkan bahwa AS telah berbicara dengan pejabat senior di Arab Saudi dan sekutunya Uni Emirat Arab. Ini merupakan kebijakan luar negeri AS era Biden, dan diharapkan mitra Arabnya memahami alasan AS menjalankan sekenario tersebut.

Biden juga mengumumkan Timothy Lenderking sebagai utusan khusus Yaman. Sebab Lenderking memiliki pengalaman yang luas dalam mennangani Yaman dan Teluk. Dia berpengalaman menjadi wakil asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan teluk dan bertugas di kedutaan AS di Riyadh.

Pengembalian tentang kebijakan di Yaman adalah merupakan salah satu dari serangkaian perubahan yang dilakukan oleh Biden, yang selama ini sering membantu pemimpin yang otoriter di luar negeri atas nama stabilitas.

Pengumuman tetang Yaman memenuhi janji kampanye, sebab ini bagian sikap Biden menyoroti krisis kemanusiaan besar yang telah diperburuk oleh Amarika Serikat.

Hal ini menegaskan kembali janji Biden, yang dibuat seama kampanye Preseden tahun 2020 yang lalu. Akan membatasi dukungan AS untuk kampanye militer Arab Saudi di Yaman, termasuk mengakhiri perjanjian senjata.

Banyak aktivis Yaman merayakan keputusan pemerintahan Biden, sebab hal ini dianggap sebagai potensi berakhirnya perang. Akan tetapi beberapa analis memperingatkan implementasi perubahan kebijakan luar negeri tentunya masih kita lihat bagaimana di lapangan.

“Dengan berakhirnya dukungan AS tidak secara otomatis berarti mengakhiri perang, namun ada keseimbangan yang sangat bagus apabila tercapai. Perlu menemukan cara yang efektif dilapangan, sebab tidak akan mudah mengakhiri perang bagi pihak yang bersenjata, faksi politik, kelompok lokal, dan masyarakat sipil,” ungkap Peter Salisbury analis senior Yaman di Crisis Group melalui twiternya. (HT)

  • Bagikan