Jelang Idulfitri, Inflasi Kalimantan Timur Tetap Terkendali

  • Bagikan
Jelang Idulfitri, Inflasi Kalimantan Timur Tetap Terkendali (DOK)

SAMARINDA – Menjelang Hari Raya Idulfitri Inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) tetap terkendali. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada April 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, month to month (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,20 persen (mtm).

Secara tahunan, inflasi IHK April 2021 tercatat sebesar 1,05 persen Year of Year (yoy) atau inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,69 year to date (ytd). Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi April 2021 utamanya bersumber dari kenaikan harga kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok transportasi setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Tutuk S.H. Cahyono dalam press rilisnya mengatakan, permintaan masyarakat terhadap komoditas sandang dan transportasi mengalami peningkatan menjelang Idulfitri. Hal itu terlihat dari besaran inflasi kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,47 persen (mtm).

Di bulan sebelumnya, kelompok ini justru mengalami deflasi sebesar 0,59 persen (mtm). Peningkatan tersebut bersumber dari kebiasaan masyarakat untuk membeli barang sandang menjelang Idulfitri. Dari kelompok transportasi juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,39 persen (mtm).

“Hal tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan permintaan masyarakat yang cenderung memanfaatkan momentum bepergian sebelum adanya larangan mudik pada tanggal 6-17 Mei 2021,” kata Tutuk dalam rilisnya, beberapa waktu lalu.

Selain itu, beberapa komoditas pangan masih mengalami peningkatan harga seiring permintaan masyarakat yang meningkat. Berdasarkan komoditasnya, ikan layang / ikan benggol dan daging ayam ras tercatat menjadi komoditas pangan utama penyumbang inflasi April 2021. Kedua komoditas tersebut masing-masing tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 3,71 persen (mtm) dan 0,82 persen (mtm). Kenaikan harga ikan layang atau ikan benggol disebabkan oleh terganggunya aktivitas penangkapan ikan karena curah hujan dan gelombang yang masih relatif tinggi.

“Di sisi lain, peningkatan harga daging ayam ras disebabkan oleh dampak dari pemberlakuan kebijakan culling and cutting oleh Kementerian Pertanian hingga 10 April 2021 yang membatasi produksi ayam ras ditengah permintaan masyarakat yang mengalami peningkatan pada bulan Ramadan,” urainya.
Dalam hal ini. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus dilakukan guna menjaga stabilitas pasokan dan harga yang terjangkau. Misalnya pada bulan April 2021, TPID di wilayah Kaltim menggelar Pangan Murah di Kota Samarinda yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 April 2021 guna menyediakan bahan pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Selain itu juga telah dilakukan Rapat Koordinasi TPID Kota Samarinda serta High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Kaltim dan TPID Kabupaten Berau guna memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok pada bulan Ramadan dan Idulfitri.

“TPID wilayah Kaltim juga secara aktif menghimbau seluruh masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku belanja bijak sesuai kebutuhan guna menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan,” tandasnya. (*/BI/Redaksi)

  • Bagikan