Jawab Krisis Air, Pemkot Bontang Percepat Penggunaan Void Bekas Lubang Tambang

  • Bagikan
Tavip Nugroho Kadis PUPRK Bontang

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang terus mencari akal dalam mencari pasokan air bersih.

Guna menangkal krisis air yang diperkirakan melanda Bontang di tahun 2026, pemkot berencana mempercepat pemanfaatan air bekas lubang tambang dari kawasan PT Indominco Mandiri.

Kepala Dinas Pekejaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Kota Bontang Tavip Nugroho menyampaikan, saat ini yang terbaik untuk mencegah adanya krisis air ialah pemanfaatan bekas lubang tambang.

“Beberapa waktu yang lalu Pemkot dan PDAM telah membentuk tim percepatan penggunaan air bekas tambang,” ungkap Tavip saat menghadiri sidak bersama Komisi III DPRD Bontang, di Kanaan Senin (24/5/2021).

Selain itu pihaknya juga memberikan tanggapan soal alternatif lain soal pembangunan bendungan marangkayu, Karena itu masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN).

“Namun kalau ditunggu, akan lambat karena saat ini saja baru tahap pembebasan lahan,” sambungnya.

Selanjutnya alternatif lain diberikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur soal pembangunan kolam retensi, namun Pemkot Bontang harus menyediakan 40 hektar.

“Pemprov juga dinilai menyulitkan dalam memberikan solusi, jika pemkot tidak menyanggupi maka tawaran itu akan sirna,” ungkapnya.

Yang jelas saat ini perlu ada solusi awal untuk memastikan Kota Bontang tidak akan krisis air di tahun-tahun mendatang.

“Tahapan saat ini menunggu kajian yang dilakukan oleh PDAM, karena pihaknya menggandeng akademisi di Samarinda untuk menguji kelayakan air, serta Indominco Mandiri yang menjamin air itu bisa digunakan,” tutupnya.

  • Bagikan