Gunakan dua Sesi Pembelajaran, Berdampak Ke Guru, Hingga Kegiatan Non Akademik

  • Bagikan

BONTANG – Kegiatan pembelajaran yang menggunakan dua sesi, yaitu pagi dan sore, di SMPN 2 Bontang, perlu solusi. Hal itu lantaran, telah mulai berdampak ke kemampuan Non Akademik hingga tenaga pengajar,

“Akibatnya kemampuan siswa di bidang nonbakademik kurang tergali,” kata Waka Kurikulum SMP 2 Bontang, Jumadi, saat ditemui di Sekolah baru-baru ini.

Yang dimaksudkan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang tidak berjalan lancar. Alhasil, kegiatan sebagian besar “eskul” harus ditumpuk pada haru Minggu. Padahal, total kegiatan non akademik SMPN 2 Bontang, 15 ekstrakurikuler. Terbagi di bidang kesenian, olahraga, dan keagamaan.

Selain itu, Para guru wajib mengatur jam mengajar tiap tahunnya. Ketentuannya tiap guru tidak boleh dijadwalkan dalam dua sif per harinya. Sebab, kalau itu terjadi, guru akan berada di sekolah mulai pagi hingga petang.

“Para guru tentu lelah, Kalau bisa saya minta pemerintah, dan tentunya dewan agar segera diperjuangkan untuk normal seperti sekolah umumnya,” lanjutnya.

Sistem itu, memang terpaksa dilakukan. Karena sekolah ini, memang masuk golongan favorit. Juga terletak di tengah pemukiman ramai. Namun, sayangnya fasilitas tidak memadai. Terbatas.

Bahkan, kerap siswa terpaksa belajar di anya lapangan upacara, dan tempat parkir kendaraan.

Untuk Diketahui, saat ini sekolah itu memiliki 12 ruang kelas dan satu ruang perpustakaan.

Ruang UKS pun ditempatkan di samping tangga bangunan baru sekolah. Sementara ruang kesenian, laboratorium bahasa, ruang OSIS, hingga aula, Masih belum ada.

Sebenarnya, Nasib sekolah itu harus nya berubah tahun ini. Bahkan pihak sekolah telah meminjam ruangan SD 012 Bontang Selatan, untuk alternatif saat sekolah direnovasi. Tetapi, pandemi Covid-19 membuat pelaksanaan kegiatan itu tertunda. Anggaran sejumlah Rp 7 miliar dari pembangunan itu terkena refocusing. (Al)

  • Bagikan