Enam Kendaraan dari Luar Bontang Terpaksa Putar Balik

  • Bagikan
Suasana penjagaan di Tugu Selamat Datang Bontang (Rifqy)

BONTANG – Hari ke dua tim pengamanan penjagaan Tugu selamat datang Bontang, masih saja ada masyarakat yang tidak mengetahui tentang adanya larangan mudik di perayaan Idulfitri 1442 H.

Perwira Pengendali Di Pos Tugu Selamat Datang Ipda Junaiddin menyampaikan, sampai saat ini pihaknya telah mendapati enam kendaraan yang tidak menaati peraturan mudik.

“Ada empat mobil dan dua motor yang kami suruh putar balik, mereka tidak mengantongi izin dari kelurahan dan hasil rapid antigen, jadi tegas kami suruh putar balik,” kata Ipda Junaiddin saat ditemui awak media, di Tugu selamat datang Bontang, Jumat (7/5/2021).

Diketahui pengguna yang disuruh putar balik berasal dari kota Balikpapan dan Samarinda. Alasan mereka berikan kepada petugas ialah ada pekerjaan dan ingin mendatangi keluarga yang ada di Bontang.

“Kalau urusan pekerjaan pasti memiliki surat, jika tidak, ya tetap tidak bisa masuk,” ungkapnya.

Tak hanya itu untuk pengguna jalan yang berasal dari Bontang jika ingin bepergian pun kami berikan pemberitahuan. Karena jika tidak juga mempunyai berkas yang sudah ditetapkan sebagai syarat untuk keluar kota maka mereka juga tidak akan bisa untuk mendatangi kota tujuan.

“Wilayah penyekatan juga terjadi di Kota Lain, jadi jika ada saja pengendara yang lolos, maka dipastikan saat menggapai pos selanjutnya mereka akan di suruh putar balik, akhirnya hanya mendapatkan kerugian waktu dan bahan bakar kendaraan mereka saja,” sambungnya.

Saat ini pihak keamanan mendapatkan tambahan penjaga, yaitu dari anak pramuka Bontang sebanyak dua orang, ada penambahan di satuan Polres yang menjadi 10 orang dan TNI 7 orang.

“Untuk Dinkes, Satpol PP, Dishub menurunkan masing-masing dua personil, aktivitas penjagaan mereka menggunakan metode pembagian jam kerja,” sambungnya.

Aktivitas penjagaan posko ini akan dilakukan hingga 17 Mei 2021 mendatang. Untuk itu pihaknya menghimbau untuk masyarakat tidak perlu bepergian jika tidak ada situasi yang mendesak.

Hal ini dilakukan guna mencegah adanya kerumunan terjadi yang mengakibatkan persebaran Covid-19 sulit untuk dikendalikan.

“Jangan mudik, ini bicara soal kesehatan yang menjadi penting, kalau bukan kira siapa lagi yang akan berperan membantu pemerintah,” tutupnya. (Qy)

  • Bagikan