Cerita Kesuksesan Presiden Direktur PT Kenari Bersaudara, Pernah Jadi Sales, Lalu Bangkit Punya Perusahaan Sendiri

  • Bagikan
H Hamzah Junaid, Presiden Direktur PT Kenari Bersaudara

BONTANG – Jika ada kemauan pasti ada jalan, kalimat itu bisa jadi sudah santer terdengar. Namun, itu juga yang menjadi prinsip salah satu pengusaha sukses asal Bontang.

Hamzah Junaid, Presiden Direktur PT Kenari Bersaudara yang menaungi Kenari Waterpark Bontang, menjadikan kalimat itu sebagai salah satu prinsipnya.

Hasilnya, selain PT Kenari Waterpark, kini PT.Karindo Mitra Internasional, dan, PT.Karindo Cipta Kreasi, menjadi perusahaan yang berkembang pesat di Jakarta.

Namun, kesuksesan seorang Hamzah Junaid, tidak diraih dengan cara yang instan. Kepada Jurnaltoday.id, ia mengungkapkan pasang surut perjuangannya menjadi pengusaha yang ‘tahan banting’.

Lahir dan besar di Bontang, pria kelahiran Bontang, 06 Agustus 1971 ini, memang sedari kecil tumbuh di lingkungan pengusaha.

Karena Lingkungan itu juga lah, maka saya yakin melanjutkan pendidikan secara serius menggeluti usaha dunia, “kata pria yang telah memiliki anak 4 itu, saat dihubungi melalui telepon, belum lama ini.

Setelah lulus dari SMA Negeri 2 Samarinda di tahun 1990, ia melanjutkan di IBII (Institute Business Indonesia) dan lulus di empat tahun kemudian, sebagai Sarjana strata satu, Manajemen Pemasaran / Pemasaran.

Di tahun 1994 itu, menjadi perjalanan awal dirinya menjadi pengusaha. Setelah lulus, ia langsung membuat proposal bisnis kepada ayahanda sendiri, untuk mendapatkan modal usaha di Jakarta.

“Berawal Waktu Tinggal di berbas Bontang, Selalu Melihat kapal tengker keluar masuk muat Gas, dalam Pikiran saya itu Gas pasti mahal Harga nya, tapi Why Bontang tidak sebagus Jakarta? ke Bontang, “ucapnya kepada dirinya sendiri saat itu.

Modal berhasil diraih, ia berangkat ke Jakarta dengan keyakinan diri. Namun, pengusaha mana yang tak punya titik jatuh dalam hidupnya. Apa yang direncanakan Hamzah, rupanya tak sesuai dengan perhitungan. Satu tahun kemudian, bisnisnya bangkrut. Ratusan juta modal yang dibawa, menguap di peradaban, karena berbagai macam faktor.

Bahkan, ayahanda seorang Hamzah menyusul ke Jakarta untuk membawa anaknya itu pulang. Kata Hamzah, membangun keinginan dia pulang, dan mengembangkan usaha di Bontang.

Akan tetapi, Hamzah memang punya karakter, dan bermental pengusaha. Ajakan ditolak dengan yakin.

“Saya bilang sama ayah saya untuk pulang lebih dulu. Waktu itu saya bilang, saya enggak mau ke Bontang kalau saya belum sukses,” kata Hamzah.

Dengan keyakinan itu, ia mulai memperbaiki rencana bisnisnya. Ia memutuskan untuk memulai dari awal. Caranya, ia melamar disalah satu perusahaan Trading yang cukup besar di Jakarta.

“Saya Melakukan Evaluasi Kenapa saya Gagal, Jawabannya )arna saya belum punya pengalaman, saya belum Punya networking, saya berbisnis di bidang yang saya tidak terlalu suka. Motivasi nya cuma uang, Oleh sebab itu saya memutuskan untuk mencari pengalaman, Networking dan berbisnis Sesuatu yg saya minati, saya memberikan diri Untuk melamar kerja pertama kali,” sebutnya.

Ia tidak mengikuti egonya untuk mendapatkan sesuatu secara instan. Kegagalan nya dalam usaha pertamanya itu, membuatnya tertempa dengan baik.

“Saya memulai karir jadi Sales, tahun 1995 Bulan 10 Mulai kerja, tahun 1996 Alhamdulillah Sudah jadi Top Sales, tahun 1997 masuk majalah, SWA,” tutur Hamzah.

Dengan kerja kerasnya selama tiga tahun itu, ia bahkan bisa membeli Rumah. Di tahun 1998 semuanya semakin membaik, ia mendapatkan promosi jadi Account Manager.

Di tahun itu, ia memutuskan untuk terus memperdalam ilmu bisnisnya. Hamzah pun melanjutkan pendidikannya ke strata dua, di IBI dan lulus di tahun 2000.

Sambil kuliah Pascasarjana, pekerjaan yang digelutinya itu, rupanya makin sukses saja. Pada tahun 1999 ia bahkan berani mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari profesi nya itu. Ia tentu tidak lupa dengan jati dirinya sebagai pengusaha. Dengan keyakinan yang kuat, Hamzah kembali memulai Bisnis sendiri dengan enam orang temannya.

Di tahun 1999 hingga Juli 2003, ia menjalankan bisnisnya itu dengan menempati posisi sebagai sales dan marketing manager, hingga menjadi General Manager Development PT. Indovisual Presentatama di Jakarta

Di tiga tahun itu, ia mendapatkan kebahagiaan sekaligus menelan pahitnya kehilangan.

Di tahun 1999, ia kembali ke Bontang, setelah cukup lama merantau. Dengan kesuksesannya itu, ia menunjukkan diri ke ayahanda.

“Untuk pertama kalinya saya belikan jam tangan untuk ayahanda saya,” katanya.

Kebahagiaan itu pun lengkap, ia memberanikan diri untuk meminta restu dengan orangtuanya untuk menikah. Namun, di tahun yang sama Ayahanda meninggal dunia. Kehilangan yang cukup besar yang pernah ia alami.

Asa harus tetap berlanjut. Ia melanjutkan perjalanan nya. Setelah menikah, ia dikaruniai dua anak.

“Tahun 2000 diangkat jadi Sales dan Marketing Maneger, lahir anak pertama, tahun 2001 lahir anak ke dua, tahun 2002 mendapatkan promosi jadi General Maneger Business development,” lanjutnya.

Hamzah semakin terbentuk. Pada tahun 2003 ia menempati posisi President Director PT. Rentalindo Visual Mandiri (Jabodetabek) hingga saat ini. Selain itu, ia juga menjadi President Director PT.Media Vision Innovative Technology di Jakarta, dari tahun 2008 hingga saat ini. Di tahun 2011 ia juga menempati President Director PT. Kenari Bersaudara Bontang, hingga saat ini.

“2005 lahir anak ke 3, tahun 2008 lahir anak ke 4, tahun 2009 pulang baru di Grand Wisata Bekasi, tahun 2010 Naik Haji, urus Izin Pembangunan Kenari Waterpark Bontang, 2011 Mulai Pembangunan Kenari WaterPark Bontang, tahun 2012 Mulai beroperasi Kenari WaterPark Bontang , “lanjutnya.

Pada tahun 2015, ia memberanikan diri membangun perusahaan sendiri PT. Karindo Mitra Internasional, tahun 2017 mendirikan PT. Karindo Cipta Kreasi.

Kesuksesan Hamzah Junaid harusnya menjadi motivasi para pengusaha yang kini sedang memulai perjuangannya. Bahwa tidak ada kesuksesan yang diraih secara instan. Hamzah Junaid berpesan, setiap usaha butuh pengorbanan.

“Intinya harus tetap semangat, dan jangan ragu untuk mencoba,” tutupnya. (redaksi)

  • Bagikan